Skip to main content
ASAL USUL

Namaku Nur Aida Maulidia. Dilahirkan sendiri oleh ibuku (RR. Titik Sugiati) dari hasil perkawinannya dengan laki-laki yang bernama lengkap Hidayat Raharja.tanggal 27 Agustus Tahun 1994 seorang bayi perempuan mungil yang tak lain adalah aku telah lahir dengan selamat di bumi trunojoyo. Seiring waktu berjalan, usiaku tetap mengalir. Sebagai anak tunggal ketika itu orang tuaku sedikit memanjakanku. Sampai akhirnya pada tanggal 11 Desember tahun 1999 ibuku kembali melahirkan untuk yang ke dua kalinya ( dengan laki-laki yang sama karena hanya bersuami satu dan sebaliknya), tapi bedanya bayinya berjenis kelamin laki-laki yang kemudian di beri nama Muhammad Azmil Ramadhan.sampai saat ini aku sudah berusia 15 th dan bersekolah di SMANSA Sumenep yang termasuk RSBI ( Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ). Dan blog ini memang sengaja aku buat untuk menceritakan kehidupanku baik ketika di sekolah maupun di luar sekolah ( sekalian sambil belajar menyusun kata-kata ). Jangan pernah bosan ya untuk membuka blogq ( sekaligus membaca isinya ) jangan lupa juga kirim commend. @kuadrat

AKU ANAK DARI SEORANG GURU DAN SEORANG IBU PELINDUNG ANAK-ANAKNYA

Pertama kali aku lahir dari rahim ibuku, mungkin aku tidak mengetahui dan tidak mengerti apa profesi kedua oarang tuaku. Namun setelah aku beranjak dewasa, aku mulai mengenal apa profesi kedua orang tuaku. Ternyata Ramah ( dalam bahasa jawa berarti romo dan dalam bahasa indonesia berarti ayah ) ku adalah seorang tenaga pengajar biologi di salah satu Sekolah Menengah Atas di sumenep, tepatnya di SMAN 1 Sumenep. dari situlah uang yang biasa keluargaku makan. Tidak hanya itu ramah juga suka menulis.bakat menulis inilah yang aku peroleh dari ramahku. Walaupun dahulu ramahku tidak pernag belajar menulis, akhirnya beliau bisa menulis dengan baik. Katanya padaku ”noles areya ta’parlo ajher, poko’na rutin noles”( untuk menulis, kita tidak perlu belajar, asal kita mu terus/rutin menulis). Karena rutinitas sehari-hariku sebagai seorang pelajar yang cukup padat, aku tidak mempunyai waktu luang untuk menulis. Namun sesekali aku mencuri kesempatan untuk menulis. Walaupun ramahku adalah seorang guru, tetapi ibuku tidak tertarik untuk menekuni pekerjaan ituu. Ibuku tetaplah ibuku. Jika di luar sana pada pagi hari ibu-ibu sibuk hendak berangkat ke kantor, tetapi tidak dengan ibuku. Pada pagi hari, ibuku sibuk memasak untuk keluarganya dan membuatkan susu hangat untuk aku dan adikku. Sejak pertama aku dan adikku lahir tak ada satu pun orang yang paling lama menggendong kami, kecuali ibu. @kuadrat

PMDK SMANSA Sumenep

Entah tanggal berapa aku juga sudah lupa, yang jelas kejadian ini terjadi sebelum UAN (Ujian Akhir Nasional). Waktu itu ada pengumuman bahwa SMANSA Sumenep mengadakan PMDK, ya sebelum aku tau ini benar atau tidak aku bertanya kepada ayahku yang kebetulan menjadi salah satu pengajar di SMANSA Sumenep. alhamdulillah, itu kabar benar.orang tuaku menyuruh untuk mengikuti test itu, karena jika bisa masuk 80 nominasi, aku bisa masuk smansa tanpa tes reguler lagi. Setelah mengikuti persyaratan-persyaratan yang tertera, akhinya aku masuk 120 nominasi. Alhamdulillah... tapi aku harus mengikuti tes lisan dan tes tulis bahasa inggris. Nah, ketika tes tulis berlangsung, aku tidak menyangka vocabularinya tidak sedikit yang tidak aku mengerti.aku mengerjakan dengan semampuku .
Ternyata kesialanku belum selesai, ketika test lisan berlangsung ternyata yang mengetest pak Sani ( kepsek SMANSA Sumenep ). Bismillahirrohmanirrohohim, aku asal menjawab,biar ada nilai. Selang beberapa hari setelah tes itu, diumumkan siapa saja yang lolos. Ketika itu aku enggan keluar kelas, aku minta tolong kedua sahabatku yang juga mengikuti tes itu untuk melihat pengumuman hasil test di ruang guru sekolahku (SMPN 1 Sumenep). Dan... alhamdulillah,aku lolos. Tapi sayang salah satu sahabatku tidak bisa lolos. Sabar ya Prend masih ada yang lebih indah dari hari ini. Toh masih ada tes reguler. @kuadrat




TEST REGULER

Aku bersyukur banget karena udah bisa masuk SMANSA Sumenep tanpa harus mengikuti test reguler yang bertubi-tubi. Dari test reguler tsb, lumayan banyak teman-temanku yang di etrima untuk bersekolah di SMANSA Sumenep. Tapi aku sedikit sedih,karena ada dua dari sekian banyak sahabatku yang tidak bisa masuk SMANSA Sumenep. mereka adalah Ichon dan Kholik, ehm KIVLAI (Kholik, Ibank,Vila, Laksmi, Aida, dan Ichon) tidak bisa berkumpul seperti dulu lagi deh.Ichon bersekolah di SMADA Sumenep. Sedangkan Kholik bersekolah di sekolah pelayaran yang merupakan sekolah yang baru di rintis di Sumenep. @kuadrat

MATRIKULASI

Setelah melalui berbagai test yang bertubi-tubi, akhirnya sampai juga pada matrikulasi. kegiatan ini adalah gerbang awal dimana aku melalui tahap pembelajaran untuk mempelajari tiap bab materi di kelas X. Di kelas ini aku di pelajari rumus-rumus aneh bin ajaib yang aku sendiri memaksa untuk memasukkan semua rumus-rumus itu ke dalam otakku. Seminggu aku lalui dengan pelajaran matematika dan bahasa inggris. Rasa jenuh telah memasuki dunia baruku. Dunia hijau.. dunia yang menurutku kini tak lagi hijau, melainkan kekusaman yang selalu menyertai setiap langkah kakiku. Semoga saja apa yang aku pikirkan tentang rumus-rumus itu akan berguna nantinya, bukan hanya sebagai bungkus kulit kacang yang biasa di jual di Taman Bunga.Rp 500,00. tak sebanding dengan memori otak yang telah di gerogoti olenya. @kuadrat








MOS SMANSA Sumenep

Setelah seminggu aku melewati berbagai macam tanjakan-tanjakan ilmu yang melelahkan, akhirnya tiba juga aku pada kegiatan MOS SMANSA.. ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu dari segala kegiatan yang aku lalui. Pertama kali pelaksanaan MOS adalah pada tanggal 11 Juli 2009, tepatnya pukul 15.00. ketika itu OSIS sudah mengumumkan bahwa gerbang sekolah akan di tutup pada pukul 15.15. sayang sungguh sayang, ketika itu aku datang terlambat. Pukul 15.20 aku baru tiba di sekolah. Karena aku masih menunaikan kewajibanku sebagai umat muslim (shalat ashar ). Akhinya aku dan komplotanku yang terlambat dihukum.
Uffh..( hadapi dengan senyuman,semua yang terjadi biar terjadi). Berjalan jongkok dari pintu gerbang SMANSA Sumenep sampai lapangan basket SMANSA Sumenep. semangat. Setelah aku melupakn kejadian itu, ternyata di dalam kegiatan MOS SMANSA banyak hal yang jauh menarik. Banyak hal yang dapat aku petik tentang arti kesabaran, penderitaan dan kebersamaan. Semoga saja apa yang aku dapatkan bisa bermanfaat nantinya. Walaupun pada akhirnya MOS yyang hanya 3 hari ini telah usai. Namun kenangan-kenangan itu tak kan pernah terhapus oleh buaian waktu. @kuadrat














KELAS BARU, DUNIA BARU, SEMUA SERBA BARU

Karena kegiatan MOS telah usai, maka rutinitasku akan baerganti dengan tumpukan buku dan berbagai macam rutinitas baru sebagai siswa RSBI. Aku akan belajar di rung kelas X-7. satu kelas dengan Vila, Laksmi, dan ibank ( sebagai anggota KIVLAI ). Senang rasanya bisa sekelas dengan mereka, walaupun terkadang perbedaan pendapat antara kami tidak bisa di hindari. Dikelas ini aku mempunyai seorang wali yang bernama pak Maryo. Tipikal orang penyabar dan humoris. Bersyukur sekali aku bisa mendapatkan wali kelas seperti beliau. Selain itu beliau juga sebagai pengajar mata pelajaran sejarah.
Namun ada sesuatu yang sangat menciutkan nyaliku. Di kelas ini ada beberapa siswa yang masuk SMANSA tanpa mengikuti test reguler (melalui PMDK). Itu artinya sainganku di kelas ini semakin menumpuk. Tapi untung juga aku bisa masuk di kelas ini. Karena teman-temanku di kelas X-7 tergolong kompak. Sebelum kelas lain memesan pin kelas, kelasku sudah memesan terlebih dahulu. Nama kelasku adalah LASKAR MARYO. Mengapa kami memberikan nama LASKAR MARYO untuk kelas X-7? Nama itu di ambil dari nama wali kelasku yaitu pak Maryo. Sedangkan makna dari LASKAR MARYO sendiri adalah kami sebagai putra putri pak Maryo merupakan satu kesatuan teguh dan didalamnya akan selalu tercipta kedamaian.
Di dalam kelasku juga tercipta jiwa sosial yang tinggi. Di meja guru kami meletakkan sebuah kotak “teman asuh” . kotak ini adalah tempat bagi teman-teman yang ingin menyumbangkan sisa uang saku atau pun guru pengajar yang ikut berpartisipasi untuk peduli sesama. Hasil dari uang teman asuh ini kami sumbangkan untuk mushalla di SMANSA dan juga untuk pembagian takjil kepada orang-orang yang kurang mampu di luar sana ketika bulan ramadhan kemarin. Di kelas ini aku melalui suka dukaku sebagai siswa RSBI. Satu tahun, itu waktu yang lama untukku. @kuadrat

Comments

Popular posts from this blog

Untitled

Suatu ketika, sebelum keberangkatanku ke tanah ini, Rama berkata " Berkawanlah dengan orang banyak, tak usah cari perkara. Sebab kawan yang melapangkan jalanmu". Dan semenjak itu aku semakin meyakini kekuatan tali persaudaraan dari seorang teman. Aku bahkan pernah menjalin suatu hubungan asmara (yang tidak sepatutnya terjadi) dengan teman kecilku ketika aku beranjak remaja (SMP) hingga gerbang perkuliahan. Sekian lama hubungan itu dirajut, aku baru sadar bahwa seorang teman adalah teman, bukan pacar, bisa jadi teman adalah pacar, tapi tidak semua bisa begitu. Di akhir hubungan itu, dapat ditarik kesimpulan lebih baik menjadi teman. Sebab jika awalnya "diniatkan" menjadi teman, akan susah menjadi pacar, pun sebaliknya (Anggap saja sebagai latar belakang tulisan, walaupun sedikit curhat). Main-main di Kepetingan. Seru! Di masa perkuliahan bertemu dengan banyak teman baru. Banyak pengalaman berjalan sendiri tanpa dekapan orang tua di tanah rantau. Banyak

Lelaki Itu

Lelaki,ketika separuh hidup ia lalui dengan menenteng keceriaan di tangan. Pada kelabu waktu, kulihat jemarinya menggapai batangan salju yang mengepul dalam genangan kecoklatan. Separuh bola ikal yang terus saja menggigil diantara nafas yang tak lagi hangat. Lelaki itu masih saja menyongsong benang putih diatas kepalanya. Tak ada duri yang runcing, hanya sebuah nasib yang bertolak darinya. Bulan yang beku bukanlah belukar dalam gelas, tatkala tubuh meronta menahan lapar. Maka kembalilah ia dalam imajinya, dengan langkah pasti, kembali ia kejar harapan dengan sedikit kemungkinan. Lelaki dengan tubuhnya yang kerut itu menghangatkan bulan yang tengah menggigil. Lelaki dengan besi tua di kepalanya membaca waktu yang terus berlarian. Lelaki dengan gulungan kawat yang melingkari tubuhnya. Karat memang, tapi tak rapuh. Berduri tapi tak menusuk hati. Kembali ia lukiskan celurit dalam lingkar matahari. Matahari yang terbujur kaku. Kaku seperti benda ikal dalam genggamnya. Ada terompet yang berg

Kampong Rèng Majang

Selain terkenal dengan budayanya, Sumenep juga terkenal dengan keindahan pantainya. Beberapa pantai yang terkenal adalah adalah pantai Salopeng dan pantai Lombang. Bahkan Pantai Lombang mempunyai nilai plus di mata wisatawan, bukan hanya wisatawan lokal, wisatawan asing penasaran dengan cemara udang yang ada di Pantai Lombang. Jauh dari keberadaan kedua pantai ini rupanya ada Pantai lain yang terselip, yaitu Badur. Kuran g lebih satun yang lalu, aku dan teman sekelasku pergi ke pantai Badur. Kita semua benar-benar pertama kali datang kesana. Letak pantai tersebut di kecamatan Batu Putih. Dalam angan kita tempat tersebut ramai oleh pengunjung. Kita pergi ke Badur dengan menaiki mobil Pick up. Di perjalanan aku melihat pohon-pohon yang begitu indah. Batu-batu gunung juga menjulang tak kalah indahnya. Sayangnya, jalan menuju Pantai Badur rusak. Sehingga membuat kita merasa tengah menunggangi kuda yang berlari begitu cepat. Ternyata kuda tersebut benar-benar ada di daerah ini. Buktinya saj