Selamat bermalam senin, selamat berdamai dengan kekecewaan. Baiklah, kali ini akan aku ceritakan padamu tentang bagaimana ombak dan pantai berkolaborasi hingga menjadi perahu. Aku ini perahu. Selalu mengelana dan mencari-cari apa yang memang harus dicari. Dan kau perlu tahu, banyak tantangan dalam pencarian itu. Tentu hal terberat adalah yang menggoyahkan prinsipmu. Ombak adalah ayah. Ia siap kapanpun harus mendorongku untuk pantang menyerah. Seperti dirinya, juga pantai kekasihnya. Ombak membisikiku agar tangguh. Segala kunci menjadi sederhana dan sembunyi dari tinggi hati ia berikan padaku. Ombak pernah marah, tapi jarang sekali. Ia simpan semuanya menjadi kata yang apabila kau mendengarnya akan luluh. Ya, kata yang panjang dan selalu penuh dengan petuah yang renyah. Ombak adalah teman berbincang segala hal, sastra; pencemaran udara; politik; air; tanah; bahkan dongeng sekalipun. Ombak adalah teman perjalanan menyelami kehidupan yang akan berakhir dengan segelas jus di tama
adalah mata yang siap mengantarkan garis pada tak hingga : KATAKATA