Skip to main content

Posts

Showing posts from 2014

Aku Hanya Ingin

Tulisan ini dimulai ketika aku berada di depan layar dalam waktu yang lama, tapi hanya menghasilkan sedikit apa-apa. Bukan tak mengerti tentang apa yang harus dilakukan. Sungguh bukan. Aku cukup tahu. Tetapi bukankah mengumpulkan segenap jiwa dan raga untuk bersatu itu bukan hal yang mudah ?. Sekitar dua minggu lalu, seseorang yang mengagumkan berkata, “ Siapa yang hingga saat ini masih ditemani ayah dan ibu ketika belajar?”. Tak ada yang mengacungkan jari. Tak ada yang bergumam. Pikirku hanya bergulir pada gulungan waktu yang pernah aku lewati. Seseorang itu kemudian melanjutkan, “ Dulu ketika saya masih kecil, ayah dan ibu saya selalu menemani saya belajar.”. Lalu ada yang berujar,”Bukankah itu berarti mereka tidak mengajarkan kita untuk mandiri?.” “Oh tentu tidak. Itu bentuk kepedulian mereka terhadap kita.”. Dan setelah itu aku bertekad untuk menuliskan hal ini. Sejak kecil, kata ayah dan ibu, aku adalah anak yang cerewet dan selalu banyak bertanya. Ibu adalah orang yang pe

Dulu dan Sekarang

Selamat malam, Fai. Hari ini cukup melelahkan, jadwal mata kuliah yang padat merayap.   Kuliah yang kembali mengingatkanku pada masa sekolah menengah atas beberapa tahun yang lalu. Dan karena memang sejatinya menuntut ilmu tidak bisa diukur dengan hal apapun, maka bersabarlah. Baiklah. Sebenarnya ini adalah tulisan yang ditulis di malam yang tidak begitu nyaman untuk sekadar membaca buku kuliah. Lalu, apa yang sedang aku lakukan detik ini?, tentunya tengah bermain keyboard laptop. Rasanya sudah cukup lama menyukai dunia tulis menulis puisi. Tapi apa daya si koran masih belum mau tulisanku menjadi bagian tubuhnya. Ya, aku cukup tahu. Dulu, aku pernah berkata pada ayah bahwa aku ingin mempunyai buku puisi. Buku puisiku sendiri, bukan antologi. Dulu, aku bersemangat sekali untuk memilikinya, bahkan memperjuangkannya. Tapi ketika itu ayah tidak begitu meresponku. Entahlah apa alasannya. Aku sempat kecewa dan kemudian mencari-cari sebenarnya apa alasan ayah. Hingga aku tahu bahw

Masih di Madura : Pulau Mandangin

Perjalanan ini dimulai ketika kami, Departemen Sosial Masyarakat, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,   Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014-2015 mendapatkan kepercayaan memegang andil dalam program kerja Envication yang sebelumnya merupakan program kerja Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa.   Envication sendiri merupakan program kerja yang ditujukan kepada mahasiswa baru jurusan teknik lingkungan FTSP ITS. Pada tahun-tahun sebelumnya rangkaian acara dalam envication berupa perkemahan di bumi perkemahan serta pengabdian masyarakat di sekitar bumi perkemahan dan penanaman nilai internal dan eksternal, serta penanaman jiwa kepemimpinan dari senior kepada mahasiswa baru. Pada tahun ini Envication masuk ke dalam program kerja departemen sosial masyarakat yang bekerja sama dengan departemen pengembangan sumber daya mahasiswa dan departemen riset dan teknologi, tentunya juga dengan semua elemen Keluarga Mahasiswa Teknik Lin

Sepotong Surat

Selamat siang tuan, Beberapa minggu ini aku senang sekali sebab kini aku menjadi makhluk yang bebas tuan. Bebas tidur sepuasnya dan makan sepuasnya. Dan aku menjadi sangat senang terlebih karena kini aku mempunyai kawan baru : seorang lelaki paruh baya yang dikelilingi anak-anak kecil, seorang wanita yang gemar sekali memberiku ikan sisa dan ikan segar yang nikmat sekali, juga dua orang anak (perempuan dan laki-laki) yang sering mengusiliku. Walaupun anak perempuan itu pernah mengataiku bodoh lantaran aku menghindar ketika yang lain merebut makanan pemberian wanita baik hati yang kusebut tadi. Aku tak suka bertengkar, tuan. Sungguh. Seperti yang kau ajarkan pada anak-anak kecil juga dua anak (perempuan dan laki-laki) yang sering bertengkar kecil (yang pasti bukan perang yang melibatkan ranjau juga senjata tajam). Bukan berarti aku tak tangguh. Aku tahu lawan mana yang harus aku lawan dan lawan yang harus aku hindar lantaran ia curang. Perlu kau tahu (katakan ini pada anak pere