Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2013

Kebun Angka

Dan ini benar-benar terjadi.  Ya terjadi. Kemarin. Saat quiz kalkulus II, saat aku tengah bergelut dengan angka, yang benar-benar tak pasti nilainya. Aku mencoba menerka, 5 jariku yang menari bersama sang pena. Menerka walau tak pasti hasilnya. Bilangan natural, tak hingga, l'hopital, atau entah apalah itu namanya yang sepertinya juga tak peduli padaku. Lalu aku karang semua hasilnya, dan tiba-tiba, kau tahu? 3 jari kananku hilang, tinggal ibu jari dan telunjuk yang masih menari degan pena itu. Aku bingung, 3 jariku masuk ke dalam lembar jawaban. Bagaimana ini? Aku tengok lembar jawaban untuk mengorek ketiga jariku. Tapi yang terjadi malah kepalaku juga masuk ke dalam lembar jawaban. Ahh, menyebalkan! Kalau begini caranya, bagaimana aku bisa mengumpukan lembar jawaban ini? Perlahan aku lenggokkan tubuhku di atas lembar jawaban untuk menarik kepala dan ketiga jari kananku, tapi... ahh sial !! Tubuhku juga tertarik ke dalam lembar jawaban. Hanya kedua jari kanan dan pen

Lanjutan Coretan Anak Kos

/4/ Juli,2013 Akhirnya libur juga. Akhirnya bisa bertemu Ramah,Ibuk, dan Azmil. Ujian semester genap terselesaikan,tugas besar juga. hehe.. aku akan bercerita sedikit tentang mata kuliah yang aku hadapi di semester  duaku. Tentang mata kuliah Gartek (Menggambar Teknik) yang aku rasa paling berat. Berat,karena aku kesulitan dalam mengambar. hehehe (aku tak pintar soal ini, soal yang lain aku juga biasa saja). Entah mengapa aku kesulitan menggambar,kesuliten membuat garis lurus. Tugas gambar rumah jaga dan bangunan Istalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) yaitu bangunan Filter akhirnya selesai. Gambar-gambar yang berjuang di ujung malam. Ada seorang lelaki yang terus menyemangatiku untuk tidak berhenti belajar. Ini salah satu pesan singkatnya padaku : “ Kau tahu?, Nabi Adam itu tak bisa apa-apa. Diajari lalu bisa. Tak ada yang sulit bagi Tuhan, sebab Dia yang memiliki ilmu. Maka minta dan belajarlah. Sekeras-keras batu akhirnya tergores dan belah oleh tetes-tetes air. Sema

Coretan Anak Kos

Sebenarnya catatan ini adalah catatan yang sudah lama menjamur di noteku. Tapi tak apa,tak ada kata terlambat untuk berbagi. \1\ September,2012 Coretan anak kos adalah coretan yang penuh warna. Mulai dari merah, putih, kuning, abu-abu, bahkan hitam. Memulai cerita sebagai anak kos, seperti memulai kehidupanku dari nol. Ketidaksiapanku memulai hariku seorang diri tanpa campur tangan keluarga tercintaku. Hal yang dulu aku rasa sepele, saat ini aku rasa hal yang luar biasa. Dulu setiap pagi ibuku selalu menyiapkan sarapan dan susu coklat hangat untukku dan adikku di meja makan. Dan saat itu aku bahkan sering tidak menghabiskan sarapan dan susu yang telah susah payah ibu siapkan untukku. Alasannya sepele, karena aku terlalu lelet menghabiskan sarapanku, sehingga aku nyaris telat sampai di sekolah. Dan seperti biasa ramah akan mengomel karena keleletanku dan nyaris meninggalkanku untuk berangkat terlebih dahulu ke sekolah. Maklumlah ramahku juga guruku di sekolahku. Sebag

Kampus Perjuangan

Aku sempat kesal ketika SMA dulu ramah melarangku menimba ilmu di kota orang. Alasan yang waktu itu cukup masuk akal. Okelah, tak apa. Toh akhirnya sekarang aku bahkan telah lulus dari SMAku ini. Cita-citaku untuk belajar sastra di bangku kuliah secara formal juga aku tinggalkan. Karena ternyata setelah dipikirkan dengan sangat matang, banyak misi yang harus dikerjakan. Kebetulan ketika di SMA dulu, ada tiga orang putra guru yang mengajar di SMAku (selain aku) yang seangkatan denganku. Entah mengapa mereka memutuskan untuk mengabdikan diri di bidang kesehatan (kedokteran), hanya aku yang memutuskan memilih jalan yang berbeda. Melihat dunia pendidikan dan kondisi lingkunganku yang kian caruk maruk, membuatku tertarik untuk andil memperbaiki masalah ini. Dan akhirnya sekarang aku diberikan kesempatan oleh Sang Sutradara untuk belajar lebih tentang lingkungan. Belajar berjuang di kampus perjuangan ini. Perjalananku mencapai kampus ini memang tidak mudah. Selain kemampuan akademik

Ucapan Sederhana Anak Pertama

14 Juli 2013 pukul 13:20  " Ini hanya ucapan sederhana dari anak pertama. Ucapan anak pertama untuk ayahnya pada harinya, hari yang telah memberikan setangkai usia dari yang Kuasa. Karena anak kedua kesulitan merangakai kata, maka izinkanlah anak pertama yang mewakilinya ",   : Air mengalir// Usiamu berjalan menuju ke hilir// Mencari akhir…  Ucapan yang sama yang pernah kau berikan padaku di awal usia 14ku. Hahaha… masih ingat kan… Selamat ulang tahun,ramahku,guruku,superheroku,sahabatku.... semoga selalu diberikan keberkahan di setiap pertambahan usiamu,diberikan kesehatan,diberikan kebahagiaan. Semoga tujuan kita tercapai. Hehe..Aamiin…   Tak terasa angka 4 dan 7 hinggap di ladangmu. Ladang yang telah kau tanami segala ilmu untuk keluargamu. Rumput-rumput meranggas pada karat besi yang terus kau asah hingga tak pernah tumpul kau pakai. Rasanya kemarin usiamu baru 30-an, saat masih senang-senangnya menceritakanku raksasa tua yang tamak dan buta. Rakasasa ya

Aku ngeblog lagi!

Udah lama ya rasanya gak nulis catatan harian di blog. Terakhir yang aku ingat adalah tiga tahun yang lalu. Dan sekarang akhirnya aku memilih kembali pada teman lamaku ini. Hai… hehehe Kembalinya aku ke blog ini adalah atas saran dua orang yang sama-sama suka ngeblog. Siapakah mereka? 1. Ramahku, mantan guru biologiku di SMAku dulu, satu-satunya orang yang menerima teori sel lumpiaku dulu. Haha…  2. Lucy, sahabat di kos baruku,haha. ( cerita tentang anak kos menyusul yaa),diajakin ngeblog biar tambah keren katanya. Haha… anaknya gokil banget pokonya,pintar pula… *prok prok… Oke, jangan kaget ya di blog yang baru diperbaharui ini ( blog yang dulunya bernama Generasi Hijau), akan terlihat banget aku yang dulu dan yang sekarang. Haha.. (sekarang jadi power rangers).. Menulis blog untuk mendokumentasi juga berbagi berbagai macam hal yang didapat,selain juga untuk belajar menulis. Cerita yang tentunya berbeda antara petualangan di dunia perkuliahan dan SMA dulu… Selamat bersantai d