Hai fai, selamat bermalam sendu… Lama tak berbincang denganmu. Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga selalu baik-baik saja. Malam ini akan kuceritakan padamu tentang kumbang yang suka datang dan pulang. Sekedar singgah diantara bunga-bunga yang merekah diantara malam-malamku yang menggantung ditepian pagi yang lenggang. Aku tak pernah berharap apa-apa, sebab aku tak pernah menanam harap. Untuk apa, tak ada yang bisa dituai selain segenggam bantalan yang akan remuk entah jadi apa. Seperti layang-layang tanpa benang, aku ingin leluasa terbang . Menyentuh awan-awan yang menghampar sejauh jalur yang terbentang. Mungkin disana tempat paling tepat menanam. Menanam rindu pada Tuhan, tempat semua akan berpulang. Hai kumbang hitam, agaknya aku tak akan lagi berbagi malamku denganmu. Ya, malam tempat berbincang dalam sepi kata yang didiamkan. Biarkan aku menikmati waktuku dengan kata. Berdua saja. Fai, sampaikan pada kumbang hitam, selamat bertemu di jalan pulang. Bukan diam y
adalah mata yang siap mengantarkan garis pada tak hingga : KATAKATA